Manajer dari fund Mark Yusko memprediksi bahwa Bitcoin akan terjadi meningkat dua kali lipat menjadi $150.000 atau sekitar Rp2,38 miliar pada tahun ini. Sang manajer Yusko berpendapat bahwa harus memiliki 1% sampai 3% Bitcoin dalam portofolio mereka.
“Bitcoin adalah rajanya. Ini adalah Token atau coin crypto yang paling dominan. Ini adalah bentuk investasi emas yang lebih baik. Bitcoin sempat naik 159% selama setahun terakhir harganya mampu melampaui $73.000 namun diperdagangkan sekitar $70,700 Saya pikir ini bisa meningkat 10x lipat dalam dekade berikutnya.” ujar Yusko. Memang pergerakan besar terjadi pasca halving.
Analis JPMorgan, dari lembaga keuangan AS mengatakan bahwa Bitcoin masih memiliki ruang penurunan harga lebih lanjut mengutip Avalanche Foundation, penilain ini muncul setlah harga Bitcoin kembali mencapai level tertinggi atau yang disebut “All time high“.
Tetapi sang JP Morgan percaya bahwa Bitcoin ini masih overbought, analis juga mencatat ke ETF spot Bitcoin (dana yang diperdangkan di Bursa). Kombinasi dari kondisi ini dan berkurangnya minat investor, sebagaimana dibuktikan dari arus keluar dari ETF Bitcoin. JP Morgan telah menyimpulkan kondisi ini bahwa ada potensi penurunan lebih lanjut pada harga Bitcoin.
Pada analisi terbaru JP Morgan memperkirakan bahwa harga Bitcoin berpotensi Turun menjadi Sekitar US$42.000 setelah peristiwa halving yang akan datang pada bulan April.