CEO dari perusahaan Clean Spark yang bergerak di bidang penambangan Bitcoin yaitu Zach Bradford memprediksi banhwa harga mata uang kripto terbesar didunia yaitu Bitcoin akan meroket hingga 200.000 USD atau sekitar 3 miliar dalam 18 bulan kedepan. Wawancara dengan analis senior Brestein, Gautman Chungani, Bradford menyoroti dinamika harga yang akan datang untuk aset digital terkemuka di dunia Bitcoin. “Berdasarkan analisis saya saat ini, saya yakin kita bisa melihat puncak Bitcoin di bawah USD 200.000 dalam 18 bulan ke depan,” kata Bradford, dikutip dari news.bitcoin.com, Rabu (2/10/2024). Itu akan menjadi puncak dari hal ini Namun lonjakan ini akan terjadi cepat dan kemudian dia juga berharap bahwa mudah-mudahan periode kenaikan yang lebih lama sebelum kembali ke siklus penurunan harga Sang CEO Dari Clean Spark ini juga menyatakan bahwa harga Bitcoin kemungkinan akan meningkat setelah pemilihan Presiden Amerika Serikat pada November 2024 karena volatilitas akan mereda. Demikian pula pada pemankasan suku bunga tambahan oleh Federal Reserve AS kemungkinan akan membuat harga Bitcoin mengalami kenaikan juga. karena akan lebih banyak lagi investor yang akan mengeksplorasi aset tersebut pada periode suku bunga yang lebih rendah. Para pedagang sering kali diberi insentif untuk mengeksplorasi aset yang lebih beresiko seperti Bitcoin, terutama jika para investor mencari keuntungan yang lebih tinggi selama periode dengan resiko yang berkurang. Dilansir dari Bitcoin.com, Selasa (1/10/2024), polling di platform Polymarket saat ini memperkirakan peluang 61 persen BTC akan melampaui puncak sebelumnya sebelum akhir tahun.