Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
  • Sample Page
Menu

Dampak dari Tarif Trump pada Ekonomi Global dan Pasar Mata Uang Kripto

Posted on January 9, 2025

Donald Trump sebagaik Presiden Amerika Serikat terpilih dikabarkan sedang mempertimbangkan tarif menyeluruh untuk mengubah perdagangan global. Rencana ini yang kemungkinan akan diterapkan melalui International Economic Emergency Powers Act (IEEPA), diperkirakan akan berdampak besar pada ekonomi dunia, termasuk mata uang kripto. Dikutip dari halaman coingape.com, Trump berencana menggunakan IEEPA untuk memberlakukan terif secara cepat tanpa harus memberikan justifikasi keamanan nasional yang kompleks. Kebijakan ini bertujuan untuk menyeimbangkan kembali perdaganan global dan bertujuan juga untuk memperkuat manufaktur negri Paman Sam.
Pendukung kebijakan ini percaya bahwa tarif dapat membangkitkan kembali industri di AS dan memperkuat ekonomi nasional. Namun, banyak pihak khawatir bahwa langkah ini bisa memicu ketidakpastian dalam perdagangan internasional dan mengganggu stabilitas pasar keuangan.

Kelly Ann Shaw, asisten deputi Trump Bidang Ekonomi Internasional, menyatakan bahwa presiden memiliki kewenangan luas untuk memberlakukan tarif karena berbagai alasan.

“Ada banyak dasar hukum untuk melakukannya,” ungkap Shaw.

Meski begitu, beberapa mitra dagang Amerika kemungkinan besar akan merespon kebijakan ini dengan pembalasan. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu ketegangan dalam hubungan perdagangan internasional.

Di sisi lain, Gubernur Federal Reserve Christoper Waller memberikan pandangannya terkait dampak tarif pada inflasi. Ia menjelaskan, inflasi hingga saat ini di Amerika masih di atas target 2 persen pada akhir 2024. Tren penurunan diharapkan terus berlanjut pada 2025.

“Tarif ini mungkin tidak memiliki dampak signifikan pada inflasi jangka panjang,” ujarnya.

Baca Juga: RNDR dan AI Munculkan Sinyal Beli Saat Pasar Kripto Tengah Terbantai

Waller menegaskan, dirinya mendukung pemotongan suku bunga lebih lanjut pada 2025, tetapi waktunya akan bergantung pada kemajuan dalam menekan inflasi.

Sementara itu, The Fed sendiri telah menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin di akhir 2024 dan mungkin melanjutkan kebijakan akomodatif ini pada 2025, asalkan inflasi terus menunjukkan perbaikan.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Bitcoin Tembus Rekor Baru USD 105.000, Dipicu Inflasi AS Mereda dan Lonjakan Permintaan Institusi
  • Galaxy Digital Segera IPO di Nasdaq, Mike Novogratz Prediksi Bitcoin Tembus USD 150.000
  • JPMorgan: Bitcoin Siap Ungguli Emas pada Akhir 2025, Didorong Gelombang Katalis Khusus Kripto
  • Hacker Peretas Akun SEC Dijatuhi Hukuman, FBI Ungkap Skema Malware Korea Utara
  • Telegram Tutup Haowang Guarantee, Pasar Gelap Kripto Senilai USD 27 Miliar

Recent Comments

  1. A WordPress Commenter on Hello world!

Archives

  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme