Setelah melewati masa-masa sulit selama empat tahun, altcoin akhirnya menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Hal ini disampaikan oleh analis kripto ternama, Michael van de Poppe lewat di platform X.
Poppe mengatakan, ada berbagai faktor global saat ini sedang mendorong kembali minat terhadap aset beresiko, termasuk altcoin.
Pertama, Poppe menyoroti peningkatan likuiditas di seluruh dunia. Bank sentral di China dan Eropa telah mulai melonggarkan kebijakan keuangan mereka, sementara Amerika Serikat diperkirakan segera memangkas suku bunga dan mencetak lebih banyak uang.
Menurut Poppe, peningkatan suplai uang biasanya berdampak positif pada aset langka seperti Bitcoin. Ia memperkirakan bahwa kondisi ini akan memicu kuat bagi Bitcoin untuk mencapai rekor harga baru dan altcoin biasanya akan ikut tertarik naik setelahnya.
Harga Emas Mulai Jenuh, Investor Beralih ke Aset Beresiko
Selanjutnya, Poppe mengamati pergerakan emas. Selama dua tahun terakhir, emas tampil luar biasa, bahkan mengalahkan kinerja indeks S&P 500. Namun kini, menurutnya, emas mulai menunjukkan tanda-tanda kejenuhan.
Ini penting, karena ketika investor merasa emas sudah ‘mahal’, mereka cenderung beralih ke aset yang lebih beresiko, seperti saham dan kripto. Poppe percaya bahwa kita sedang memasuki jendela waktu 12-18 bulan di mana aset beresiko, termasuk altcoin, berpeluang besar untuk bersinar.
Yuan China Memberikan Sinyal Besar untuk Altcoin
Faktor China yang menurut Poppe perlu diperhatikan adalah hubungan antara nilai tukar Renminbi China (CNH/USD) dan performa Ethereum terhadap Bitcoin (ETH/BTC).
Sejarah menunjukkan, setiap kali Yuan China mencapai titik terendah dolar Amerika, pasar altcoin biasanya mulai naik. Baru-baru ini, terjadi pergerakan tajam pada nilai Yuan akibat ketegangan tarif. Poppe melihat ini sebagai tanda bahwa dasar harga altcoin sudah terbentuk dan masa pertumbuhan baru bisa segera dimulai.