Malaysia tetap menjadi tujuan utama investasi bagi negara-negara Eropa dan Amerika Serikat pada tahun 2025, meskipun telah bergabung sebagai negara mitra dalam blok BRICS. Kementerian Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI) Malaysia melaporkan bahwa hingga Desember 2024, terdapat 56 proyek potensial dengan komitmen investasi hampir RM20 miliar yang diidentifikasi untuk dilaksanakan di negara tersebut.

Beberapa perusahaan internasional besar, seperti Intel, Amazon Web Services, Oracle, Google, dan Plexus, terus menunjukkan komitmen untuk berinvestasi atau meningkatkan investasi mereka di Malaysia. Hal ini menjadikan Malaysia sebagai salah satu destinasi utama bagi lebih dari 600 perusahaan AS.
Untuk mendukung pertumbuhan investasi, Malaysia memperkenalkan “Investor Pass” pada April 2025. Program ini dirancang untuk menarik investor asing jangka panjang, pengusaha, dan individu dengan kekayaan tinggi, dengan menawarkan fleksibilitas dalam mengelola investasi di berbagai sektor seperti manufaktur canggih, ekonomi digital, industri hijau, dan layanan.