Harga Bitcoin (BTC) tiba-tiba melonjak setelah sebelumnya terus mengalami penurunan dan berada di level jenuh jual. Kenaikan ini mengejutkan banyak trader dan analis, karena kejadiannya yang begitu cepat.
Salah satu penyebab utama dari kenaikan tersebut adalah short squeeze, situasi ketika terlalu banyak trader yang memprediksi harga akan turun dan membuka posisi short, tapi justru harga berbalik naik. Hal ini pun memaksa mereka menutup posisi dengan membeli kembali sehingga mendorong harga naik lebih tinggi.
Lonjakan harga ini dimulai ketika pasar dipenuhi sentimen negatif. Banyak pelaku pasar yakin harga Bitcoin akan terus turun, sehingga mereka membuka posisi short secara besar-besaran. Tapi begitu harga mulai memantul, posisi short mulai dilikuidasi satu per satu. Proses ini menciptakan efek domino, membuat harga naik dengan cepat dan tajam.
Namun, meskipun kenaikan ini terlihat kuat, banyak analis masih berhati-hati. Saat ini, Bitcoin sedang menguji area resisten penting di kisaran US$ 98.300.
Di zona tersebut, terdapat beberapa hambatan teknikal sekaligus, seperti garis tren turun, level Fibonacci 0,618 dari penurunan sebelumnya, serta area ketidakseimbangan (imbalance) dan titik volume tertinggi (point of control). Karena semuanya berkumpul di satu titik, area ini dianggap sangat menentukan arah harga selanjutnya.
Jika harga gagal menembus zona ini dan justru terpental turun, maka bisa jadi kenaikan kemarin hanya reaksi sesaat akibat short squeeze, bukan tanda awal tren naik yang sesungguhnya. Sebaliknya, jika harga bisa bertahan dan menembus zona ini dengan volume perdagangan yang kuat, maka ada peluang besar tren naik akan berlanjut.
Yang menjadi perhatian sekarang, reli ini terjadi saat likuiditas pasar sedang tipis dan minat beli dari pasar spot masih rendah. Artinya, belum terlihat ada permintaan nyata yang mendukung kenaikan ini. Tanpa partisipasi yang lebih luas dari pembeli besar, kenaikan harga bisa dengan mudah berbalik arah.
Fokus utama saat ini ada di level US$ 98.300. Jika berhasil menembus dan bertahan di atas level ini, ada kemungkinan besar pembeli mulai mengambil alih kendali. Tapi kalau gagal dan harga justru turun lagi, maka ada risiko Bitcoin kembali ke level support yang lebih rendah.