Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
  • Sample Page
Menu

Bitcoin Tembus Rekor Baru USD 105.000, Dipicu Inflasi AS Mereda dan Lonjakan Permintaan Institusi

Posted on May 18, 2025

Jakarta, 18 Mei 2025 – Harga Bitcoin kembali mencetak rekor tertinggi, menembus angka USD 105.000 atau sekitar Rp 1,7 miliar. Kenaikan tajam ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk penurunan inflasi di Amerika Serikat, masuknya institusi besar ke pasar kripto, serta meredanya ketegangan politik dan ekonomi global.

Menurut data Bureau of Labor Statistics (BLS), Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada April 2025 tercatat 2,3% year on year, lebih rendah dibandingkan 2,4% pada Maret. Ini merupakan laju inflasi terendah sejak Februari 2021 dan memberikan sinyal bahwa Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan menghentikan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Sentimen Positif Investor Meningkat

CEO Indodax Oscar Darmawan menyatakan bahwa tren inflasi yang melandai menciptakan peluang baru bagi investor untuk kembali masuk ke aset berisiko, termasuk Bitcoin.

“Dengan inflasi yang lebih rendah, investor merasa lebih yakin bahwa kebijakan suku bunga tinggi dari The Fed akan segera berakhir. Hal ini membuka peluang bagi dana yang sebelumnya tidak bergerak untuk masuk ke aset-aset berisiko, termasuk Bitcoin,” ujar Oscar.

Permintaan Institusi Terus Meningkat

Bitcoin juga mendapatkan dorongan besar dari permintaan institusional. Data menunjukkan bahwa sektor finansial dan investasi menyumbang 36% dari total pembelian BTC oleh korporasi, sementara sektor teknologi dan konsultan masing-masing menyumbang 16,8% dan 16,5%.

Salah satu pembelian terbesar tahun ini datang dari perusahaan Strategy (dulu MicroStrategy) yang membeli 13.390 BTC senilai USD 1,34 miliar.

Oscar menambahkan bahwa tren ini mencerminkan kepercayaan jangka panjang institusi terhadap Bitcoin.

“Ini sinyal positif untuk pasar kripto secara keseluruhan. Semakin banyak institusi yang terlibat, semakin stabil Bitcoin dan semakin luas adopsinya,” tambahnya.

Stabilitas Geopolitik Tambah Keyakinan Pasar

Selain faktor ekonomi, meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan China juga menambah sentimen positif. Kesepakatan tarif yang dicapai kedua negara mengurangi kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global, sehingga meningkatkan minat investor terhadap aset alternatif seperti Bitcoin.

“Kesepakatan tarif menciptakan rasa aman di kalangan investor, termasuk di pasar kripto. Ini turut mendorong permintaan Bitcoin,” pungkas Oscar.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Bitcoin Tembus Rekor Baru USD 105.000, Dipicu Inflasi AS Mereda dan Lonjakan Permintaan Institusi
  • Galaxy Digital Segera IPO di Nasdaq, Mike Novogratz Prediksi Bitcoin Tembus USD 150.000
  • JPMorgan: Bitcoin Siap Ungguli Emas pada Akhir 2025, Didorong Gelombang Katalis Khusus Kripto
  • Hacker Peretas Akun SEC Dijatuhi Hukuman, FBI Ungkap Skema Malware Korea Utara
  • Telegram Tutup Haowang Guarantee, Pasar Gelap Kripto Senilai USD 27 Miliar

Recent Comments

  1. A WordPress Commenter on Hello world!

Archives

  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme