New York, 18 Mei 2025 – Bank investasi global JPMorgan memprediksi bitcoin akan mengungguli emas secara signifikan pada akhir 2025, menyusul pergeseran arus investasi yang dipicu oleh berbagai katalis khusus kripto.
Dalam sebuah catatan yang dibagikan kepada The Block, analis JPMorgan yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou mencatat bahwa setelah periode di mana emas naik dengan mengorbankan bitcoin, tren kini berbalik: bitcoin melesat sementara emas melemah.
“Permainan zero-sum antara emas dan bitcoin kemungkinan akan terus berlangsung hingga akhir tahun, namun kami melihat bias keuntungan akan lebih besar pada bitcoin,” tulis JPMorgan.
Tren ini diperkuat oleh dinamika pasar terbaru. Sejak 22 April, harga emas turun hampir 8%, terdampak arus keluar dari ETF emas seperti SPDR Gold Trust, di tengah ketidakpastian pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Sementara itu, bitcoin melonjak melewati USD 100.000, didorong oleh arus masuk besar ke ETF bitcoin spot dan adopsi institusional yang meningkat.
Tak hanya dari sisi pasar, momentum bitcoin juga diperkuat oleh:
- Akuisisi korporasi: MicroStrategy (kini bernama Strategy) dan Metaplanet Jepang menambah cadangan bitcoin mereka.
- Adopsi pemerintahan AS: Negara bagian seperti New Hampshire mulai menyimpan hingga 5% cadangan negara dalam bentuk bitcoin dan emas, sementara Arizona membentuk cadangan aset digital dari staking dan airdrop.
Gelombang pelembagaan kripto juga terus berkembang:
- Coinbase membeli Deribit senilai USD 2,9 miliar untuk memimpin pasar derivatif kripto.
- Kraken mengakuisisi Ninjatrader senilai USD 1,5 miliar.
- Gemini memperoleh lisensi derivatif Uni Eropa.
- Robinhood mengakuisisi WonderFi untuk ekspansi Kanada.
- Ripple mengakuisisi Hidden Road senilai USD 1,25 miliar untuk integrasi keuangan tradisional dan kripto.
Dengan semakin kuatnya infrastruktur dan legitimasi pasar kripto, JPMorgan melihat potensi masuknya modal institusional dalam skala besar, yang bisa menjadi katalis utama bagi bitcoin untuk melampaui emas dalam jangka menengah.